GDL

Pindah tanam bibit kakao dengan sistem cabutan merupakan cara yang cepat dan murah. Namun demikian sistem ini rentan karena menurunnya daya tahan bibit akibat stres. Aplikasi slurry merupakan alternatif untuk mengatasi stres bibit kakao saat pindah tanam. Percobaan telah dilaksanakan di Balai Benih Induk Hortikultura Sebapo,Jambi pada bulan November 2012 sampai Januari 2013.Percobaan menggunakan rancangan lingkungan acak lengkap dengan rancangan perlakuan berupa komposisi slurry (campuran tanah dan air) sebagai berikut : S0 : tanpa slurry, S1 : slurry komposisi 1 kg tanah + 250 cc air, S2 :slurry komposisi 1 kg tanah + 500 cc air, S3 : slurry komposisi 1 kg tanah + 750 cc air, S4 : slurry komposisi 1 kg tanah + 1000 cc air dan S5 : slurry komposisi 1 kg tanah + 1250 cc air. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa slurry dengan komposisi 1 kg tanah + 500 cc air (S2) dapat memperkecil tingkat mortalitas bibit kakao pada saat pindah tanam dari lahan persemaian k e polibag. Namun secara statistik berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya hal ini diduga karena nilai koefisien keragaman yang tinggi.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark