Path: Top -> Journal -> Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi -> 2013 -> Vol 2, No 4 (2013)

Karakteristik Minyak Zaitun dan Minyak Goreng Kelapa Sawit sebagai Minyak untuk Transformator

Karakteristik Minyak Zaitun dan Minyak Goreng Kelapa Sawit sebagai Minyak untuk Transformator

Journal from gdlhub / 2016-11-01 03:24:15
Oleh : Gema Ramadhona, T Haryono, JNTETI
Dibuat : 2013-11-01, dengan 0 file

Keyword : Minyak transformator, minyak goreng kelapa sawit, minyak zaitun, tegangan tembus, titik nyala, titik tuang, viskositas.
Url : http://ejnteti.jteti.ugm.ac.id/index.php/JNTETI/article/view/102

Minyak isolasi transformator yang masih umum digunakan di Indonesia adalah Shell Diala B produksi pertamina yang berasal dari minyak bumi. Pada penelitian ini digunakan minyak nabati (minyak zaitun, minyak goreng kelapa sawit, dan percampuran keduanya) untuk diketahui kelayakannya sebagai minyak untuk transformator. Minyak nabati memiliki kelebihan dibandingkan dengan minyak bumi yaitu dapat diperbaharui/terbarukan/renewable, sustainable, tidak beracun, dapat diurai kembali/biodegradable, dan ramah lingkungan. Parameter yang diketahui dalam pengujian yaitu besarnya nilai tegangan tembus (breakdown voltage), pada suhu 28 oC sampai 90 oC dengan kenaikan setiap 20 oC, titik nyala (flash point), titik tuang (pour point), dan kekentalan/viskositas (viscosity). Dari hasil pengujian didapat bahwa pada suhu 28 oC minyak zaitun murni merupakan minyak yang paling tinggi tegangan tembusnya dan layak digunakan sebagai minyak trafo karenamemiliki tegangan tembus sebesar 43 kV, di atas standar metode uji IEC 156 yaitu ≥ 30 kV/2,5 mm. Pada semua minyak, kenaikan suhu akan menyebabkan kenaikan nilai tegangan tembus, karena gelembung udara pada minyak akan berkurang. Pada suhu 90 oC hasil yang paling tinggi tetap dipegang oleh minyak zaitun yaitu dengan nilai tegangan tembus 52,31 kV. Titik nyala yang paling tinggi adalah pada minyak goreng kelapa sawit murni sebesar 324 oC di atas standar metode uji IEC 296 A (> 140 oC). Titik tuang yang paling rendah pada minyak zaitun murni sebesar -12 oC, di bawah standar metode uji IEC 296 (≤ - 30 oC). Sementara viskositas dari semua komposisi minyak memiliki nilai yang hampir sama yaitu sekitar 40 cSt, di bawah standar metode uji IEC 296 class 1 (≤ 11 cSt).

Deskripsi Alternatif :

Transformer insulating oil still commonly used in Indonesia is Shell Diala B pertamina production derived from petroleum. Vegetable oils (olive oil, palm cooking oil, and a mixture of both) to be known as the suitability for transformer oil were used in this study. Vegetable oils have advantages over petroleum that is renewable, sustainable, not toxic, biodegradable, and environmentally friendly. Parameters measured and tested were the value of breakdown voltage, at a temperature of 28 oC to 90 oC with each increment of 20 oC, flash point, pour point and viscosity. The test results showed that the pure olive oil at 28 oC had the most high breakdown voltage and fit for use as transformer oil because it has a breakdown voltage of 43 kV, over the test method standard of IEC 156 i.e. ≥ 30 kV/2.5 mm. On all the oil, the temperature rise will cause an increase in the value of breakdown voltage, it is due to the air bubbles in the oil reduced. At a temperature of 90 oC, olive oil still has the highest value with the value of breakdown voltage is 52.31 kV. The most high flash point on pure palm cooking oil is 324 oC over the test method standard of IEC 296 A (> 140 oC). The lowest pour point in the pure olive oil is at -12 oC, under the test method standard of IEC 296 (≤ -30 oC). While the viscosity of the oil composition has almost the same value of about 40 cSt, under the test method standard of IEC 296 class 1 (≤ 11 cSt).

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

PropertiNilai Properti
ID Publishergdlhub
OrganisasiJNTETI
Nama KontakHerti Yani, S.Kom
AlamatJln. Jenderal Sudirman
KotaJambi
DaerahJambi
NegaraIndonesia
Telepon0741-35095
Fax0741-35093
E-mail Administratorelibrarystikom@gmail.com
E-mail CKOelibrarystikom@gmail.com

Print ...

Kontributor...

  • Editor: sukadi